Jumat, 08 Januari 2010

Gelar Terhormat dan Kasus Bangsat


terbit jumat 080110/ima

Gelar Terhormat dan Kasus 'Bangsat'
Adegan tak elok kembali dipertontonkan kepada seluruh penduduk Indonesia, dari rumah rakyat --Gedung DPR. Aktornya, tak lain adalah wakil rakyat yang terhormat: Ruhut Sitompul. Kata bangsat, keluar dari mulut Ruhut yang dilontarkannya ke Wakil Ketua Pansus Bank Century Gayus Lumbuun, Rabu (6/1) kemarin.
Bahkan Ruhut yang juga anggota Pansus Bank Century menyatakan siap dibawa ke Badan Kehormatan (BK) DPR atas sikapnya yang dinilai berlebihan oleh sesama anggota Pansus. Hal itu merupakan yang kesekian kalinya perang mulut antara Ruhut dengan Gayus. Namun kali ini Ruhut sempat melontarkan umpatan yang dipandang tidak etis. "Jangankan dibawa ke BK, dibawa ke surga atau neraka, saya siap! Saya benar, saya tidak pernah keliru!" ujar Ruhut berapi-api.
Peristiwa memalukan itu, terjadi saat rapat Pansus Bank Century dalam agenda pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang ditayangkan oleh seluruh saluran televisi di Jakarta. Rakyat khususnya mereka yang menyaksikan adegan tersebut di layar kaca, dapat menilai bahwa kata-kata Ruhut itu jelas sangat tidak terpuji dan tidak dalam adu argumentasi.
Insiden tidak terpuji itu kontan menuai tanggapan serius dari berbagai kalangan. Lagi pula, ucapan kasar dan tidak sopan itu bukan yang pertama kalinya. Sebagaimana dikatakan anggota Pansus Century dari PDIP Ganjar Prawono sebelum rapat, kemarin. "Kalau sudah pakai kata bangsat ini kan bukan beradu argumentasi. Ini jelas ucapan yang sudah di luar batas," katanya.
Kata 'bangsat' yang keluar dari mulut Ruhut saat rapat pansus itu sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang wakil rakyat. Apalagi, selama ini Partai Demokrat mengklaim diri sebagai partai yang terkenal santun. Ruhut yang berasal dari partai tersebut kemudian terpilih menjadi wakil rakyat dan duduk di kursi parlemen, seharusnya mengetahui hal itu.
Ruhut yang artis sinetron bergelar 'Si Poltak, raja minyak dari medan itu' sudah menjadi wakil rakyat yang terhormat. Adalah sangat tidak layak lagi, tingkah polah dan adegannya dalam sinetron dibawa ke gedung parleman. Bangsat, adalah kata yang sering diucapkan preman baik dalam sinetron maupun kehidupan sehari-hari.
Walaupun kita tidak melupakan hukum sebab akibat ada aksi pasti ada reaksi, namun kata bangsat sangat tidak etis dilontarkan di dalam forum resmi. Apalagi kata itu diucapkan oleh seorang anggota wakil rakyat yang terhormat.
Oleh karena itu, tidak keliru kalau Partai Golkar mengusulkan agar Partai Demokrat mempertimbangkan kembali keberadaan Ruhut dalam Pansus Bank Century. Sebab keberadaan Ruhut dinilai mengintimidasi anggota yang lain. Seperti dikatakan Bambang Soesatyo, anggota lainnya Pansus Bank Century, sejak awal anggota pansus merasa terintimidasi karena Ruhut selalu memotong pembicaraan anggota saa menyampaikan pendapat tiap rapat pansus. Dia menilai, tidak semua orang yang ada dalam pansus datang dengan niat ingin membongkar kasus Bank Century.
Berdasarkan insiden itu, rakyat bisa menilai siapa yang pantas dan tidak pantas mendapat gelar 'yang terhormat'. Apakah pantas diberi gelar terhormat kepada orang yang terhormat yang tidak bisa menjaga sopan santun, dangelar kehormatan itu.
Sebagaimana kita ketahui, Ruhut yang anggota DPR RI dari Partai Demorat dan Gayus yang ketua BK DPR RI dari Partai PDIP itu dipercaya menjadi anggota Pansus Bank Century untuk menangani kasus dana talangan berjumlah triliunan rupiah yang membelit bank tersebut. Gayus kemudian terpilih menjadi wakil ketua pansus. Nah, kalau kasus 'bangsat' itu dibawa ke BK DPR maka Ruhut dan Gayus akan kembali berhadapan. Kita berharap, dalam kesempatan itu tidak ada lagi ucapan bangsat.

Selengkapnya...